Powered By Blogger

Sabtu, 18 September 2010

Kopi Luwak : termahal dan teraneh dari Indonesia.


Ask the English, what the most expensive coffee in the world, then the nation of tea drinkers will answer coffee taken from civet droppings. This assumption is probably similar to Indonesia's traditional society.

Why expensive? In the UK the former coffee eaten civet (Paradoxurus hermaphroditus) and out again with his litter was sold at a price of 50 pounds or almost USD $ 1 million. Reported in the Daily Mail website on Thursday (10/4).

Maybe when he heard the origin of coffee, it will shake drinkers. But the cafe Peter Jones, that's what makes the coffee champion. Cafe in Sloane Square that sell espresso, Americano and latte with coffee beans that began April.

Want to know where Jones got the raw materials that would make the famous cafe? He bought an exclusive package of 60 mixed Jamaica Blue Mountain and Kopi Luwak from Indonesia. Coffee beans include rare, because the harvest is less than 200 kg per year.

It is believed, Luwak (civet in Javanese) that can choose the best coffee beans on instinct. They chose soft seeds and eat them, but only the exterior that can be digested, while the rest are disposed of with dirt. Liquid waste that is believed to enrich the taste of coffee that mongoose.

Now, Jones customers can feel the sensation of Luwak coffee. While all the profits from sales will be donated to cancer patients.

One customer Jones, Hannah Silver (23) says, "I'm actually a little worried before trying, but I really liked it. Felt a little soil and very soft."

Kopi ! minuman ekstase berkafein tinggi ini menempati peringkat 2 dunia, satu tingkat di bawah air putih dalam hal konsumsi. Tak kurang dari 2 juta orang peminum setiap harinya, membuat kopi menjadi komoditas utama terbesar ketiga dibawah, minyak bumi dan gas.
Karena kepopulerannya, tak mengherankan jika ada puluhan, bahkan ratusan jenis varietas baru yang ditemukan secara sengaja ataupun tidak bermunculan. Mulai dari yang dikenal dengan kopi Arabica, Yamen Mocha, Java, Oxaca, dll. Semua jenis varietas unggulan ini, berlomba – lomba memasok kopi, memenuhi tingginya tingkat permintaan dari berbagai negara di dunia.
Brasil, dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Negara ini memasok 2/3 atau sekitar 67.77 % dalam hal pengekspor kopi. Berikutnya adalah negara Kenya. Negara yang terletak di kawasan timur Afrika ini mengandalkan kopi sebagai komoditas utamanya.
Sedangkan Indonesia sendiri menurut data statistik FAO menempati urutan ke 3 , sebagai pemasok kopi dunia. Kebetulan, ada 3 jenis varietas unggulan negeri ini yang sangat terkenal dan diminati oleh para kafeinisme dunia, julukan yang diberikan kepada orang – orang penggemar minuman kopi.
Ke 3 jenis kopi tersebut dikenal dengan kopi Sumatra ( Mandheling Lintong ), Sulawesi, dan Luwak.
Kopi Sumatra merupakan varietas unggulan dari Indonesia. Di tanam di dataran tinggi, membuatnya memiliki aroma yang tajam, kuat, dan sedikit asam. Kopi Sumatra jenis inilah yang merupakan bahan pokok dalam pembuatan Espresso atau pun Doppio ( double espresso ) yang memilki aroma black yang kuat, penghilang rasa kantuk.
Sedangkan bagi para penggemar Star Bucks. Kedai kopi kenamaan dunia, yang memiliki tak kurang 100 outlet yang tersebar di tiap negara, pasti tidaklah asing dengan rasa kopi Sulawesi. ..Yup !! Kopi Sulawesi, yang lebih dikenal di luar negeri dengan sebutan Kopi Kampung ini digunakan oleh Star Buck sebagai bahan baku meracik ragam minuman mereka. Mulai dari Latte macchiato, Viennese roast, Hazelnut chereme, dll.
Saking tingginya permintaan dari jepang, Star Buck bahkan rela merogoh kocek mereka demi mematenkan kopi Sulawesi ini.
Sedangkan yang terakhir adalah Kopi Luwak.
Sebagian dari kita mungkin masih merasa asing dengan nama kopi ini, sebagian mungkin hanya mengetahuinya sebagai label kopi yang dijual di supermarket. Sebenarnya, seperti apakah kopi ini ? Mungkin, Kopi Luwak merupakan jenis kopi paling aneh di Indonesia, atau bahkan di dunia.
Mengapa ?
Karena proses pemetikan biji kopi Luwak sangat berbeda jauh dengan kopi – kopi lain.
Kopi pada umumnya dipanen terlebih kemudian bijinya dipetik bila sudah matang. Sedangkan, proses pemetikan kopi Luwak, boleh dibilang agak sedikit menjijikan. Dimana bila biji kopi telah matang, para petani melepas Luwak ( sejenis musang atau civet ) untuk memakan biji – biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para Luwang tersebut membuang kotoran. Nah ! biji kopi yang keluar bersamaan dengan kotoran Luwak itulah yang diambil untuk diproses lebih lanjut.
Banyak kalangan yang menyangsikan cara fermentasi sepeti ini. Namun, para peneliti riset di Kanada membuktikan, bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. Sehingga, rasa yang dihasilkan jauh lebih enak dan padat dibandingkan kopi – kopi yang lain.
Pernah ada seorang peneliti dari Inggris dating jauh – jauh menelusuri pelosok jawa hanya untuk membuktikan kebenaran mitos kopi Luwak. Namun, hingga satu bulan lamanya ia berkeliling Jawa, tak seorang pun yang dapat menunjukkan keberadaan kopi Luwak tersebut. Sehingga ia mengatakan bahwa mitos kopi Luwak tersebut hanyalah kebohongan belaka “ it’s a big Scam “.
Namun, seperti kata pepatah. Anjing menggonggong khafilah berlalu, Kopi Luwak sudah masuk ke dalam daftar kopi paling dinikmati dan paling dicari. Harganya di pasaran dunia melambung tinggi. 635 U.S dollar harus dikeluarkan untuk mendapatkan 1 kg kopi Luwak. Di Amerika sendiri, untuk mencicipi kopi Luwak, kita harus merogoh kocek sebesar 50 U.S dollar, bila di kurs ke rupiah, harganya berkisar kurang lebih 400 – 500 ribu rupiah. HANYA UNTUK SATU CANGKIR ! itu setara dengan harga 2 ribs Toni Romas, yang sepiringnya bernilai 200 ribu. Angka yang fantastis hanya untuk meneguk secangkir kopi.
Kopi fenomenal ini bahkan sempat menjadi topic hangat di Amerika, dan masuk dalam acara Oprah Winfrey Show. Acara Realiti show Amerika yang dipandu Oprah ini ditonton tak kurang dari 4 juta orang setiap harinya.
Rasanya, bila berbicara tentang kopi Luwak, orang sudah tak lagi bicara soal mitos. Mitos ataupun bukan, Kopi Luwak asal Indonesia ini sudah terlanjur go- internasional, dan menyandang gelar sebagai kopi termahal dan teraneh di dunia. 

<http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=7280228071839463331>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar